TagBoard 
nama

URL or Email

pesan(smilies)



arsip


Friday, July 12, 2002
aku baru aja nyasar ke mizan, Menurut Hernowo, bosnya mizan, salah satu aspek menulis itu mengenal diri sendiri, yakni mencoba untuk mendeskripsikan siapa diri kita.salah satunya:

Bayangkan di depan Anda saat ini ada sebuah cermin yang sangat besar. Dari cermin itu terpantul secara sangat jelas seluruh wujud fisik diri Anda. Berupayalah sekuat daya, pada saat ini, untuk fokus menatap wajah Anda saja. Berhentilah sejenak dan renungkanlah saat Anda mengenali wajah Anda. Setelah itu, cobalah---lewat tangan Anda---Anda mulai menuliskan (atau merumuskan) wujud fisik wajah Anda. Amati telinga Anda. Lihat secara cermat bentuk hidung Anda. Lalu tatap secara detail bangunan alis dan mata Anda. Coba rumuskanlah. Oh ya, bagaimana pula komposisi wajah Anda? Cobalah kenali wajah Anda yang setiap hari Anda tatap dan Anda dandani."

posted by ang 12:00 AM
Thursday, July 11, 2002
Sori....Bos bukannya enggak mau minjemin :-), tapi berhubung buku itu sekarang berada di tangan seorang temen gue, belom dapat gue pinjemin. Entar kalau sudah dibalikinnya, gue kabarin lo. Okeh?


Sebenarnya ada satu lagi tulisan prosa yang bagus. Tapi gue lupa judul dan pengarangnya. Gue liat waktu pameran buku yang di Senayan kemarin. Kalau Prosa 'kan tulisan keroyokan dan mirip jurnal. Nah kalau buku yang gue maksud, pure tulisan satu orang. Begicuuu......

posted by yura 9:31 AM


Untuk Yura : Aku pinjem buku Prosa yang kau beli di pameran buku dong. Tadinya mau beli. Cuma, karena selain mahal, katanya lo udah beli. So, gue pinjem. OKeh?
posted by mr 6:24 AM

Menurutku, diksi seperti Afrizal Malna tapi alurnya seperti Karnaval, cerpen Seno Gumira Adjidarma di Kalam. Tidak bagus, cuma membawa suasana cerita dengan pilihan kata. Cerpen verbal seperti ini, tak mementingkan moment. Ia hanya sebentuk event yang tidak membawa alurnya ke dalam labirin keterperanjatan. Beda, misalnya, dengan cerpen Borges yang dibukukan dalam Labirin Impian. Saya terkesan.
posted by mr 6:17 AM

Tulisan yang bagus. Mirip gaya Afrizal Malna. Yang paling menarik, ketika Bagja akhirnya terpancing untuk ikut mengirim hasil karyanya. Top!!! Anggoro memang provokatif!!!
posted by wahyu.dhyatmika 5:28 AM

Menurut gue, dia terlalu menggampangkan masalah. Terlalu cepat untuk mengambil konklusi dari berbagai masalah dan dia tunjuk muaranya. Lantas, apa hubungannya dengan Muhammad dan Yesus?
posted by yura 3:57 AM

Sebentuk


sebentuk embun di pacitan yang gersang

tuhan tak menyapa embun

di pacitan

manusia ngungun
posted by mr 3:46 AM


seperti mendengar Nietszche sedang sekarat.
posted by mr 3:26 AM

ada tulisan menarik dari blog hanya kata,

Aku tak percaya Jesus dan Muhammad

Bukan lagi sepertinya, tapi sungguh amat sungguh santapan pagiku terganggu, oleh bau daging-daging busuk terpanggang, suara jeritan, padi tak menguning lagi, baju baru, nafas satu satu, ada apa dengan golkar, air mengalir, jenggot belum dicukur, desahan bilik kamar, ibu dan telapak kaki, kerikil tajam, wanita dengan gigi marmut,
peluh mengalir, orasi busuk, pelangi di sore hari, torehan pena di kertas, terduduk bisu, salam dari kampung, ratu adil mengandung, coca cola naik lagi, tukang ojek kedinginan, buaya rindu bangkai, warna di sudut kota, demonstarasi anak SD, batu berserakan, susunan buku, petir menyambar, pedang terhunus, kubah mesjid terbakar, kursi goyang, bayi merangkak, titi bambu, sampah menggunung, ombak mencium pantai, tentara merayap, wanita diperkosa di susutnya pagi, rosario terpijak di tanah,
jinak mengelus kaki, kondom rasa alpokat, asap rokok menak djinggo, migren, salib patah, HMI ganti majikan, semut di bokong, usus terburai, siram-siram, bunga dipetik, IQ, laskar berjenggot, telanjang lugu, manja dipelukan, sayap mungil di pelangi, mayat yang terpotong-potong, mata yang lentik, semesta sendiri, kerakusan anjing malam, rekonsiliasi, sepatu berderap, ember bocor, utang di tetangga, dasar laut, air menetes, bersahaja, sinetron baru, wangi terasi bakar, tumpukan batu berserak, RMS,
Megawati Taufik Kiemasputri, spanduk terbentang, kasak kusuk, atas nama rakyat, kunjungan ke penjara, sabuk pengaman, berteriak "sebentar......!"


Leher ku tegang, mataku muak, hidungku mau patah. Piring ditemani nasi dan segelas air putih. Mutih atau lagi kere (ya) ?
Yang jelas perutku sudah kenyang, dijejali berita-berita di koran dan tontonan TV. Lengkap sudah cerita kelam baluri dunia.
Dijaman Spiderman bisa terbang dan nenek lampir hidup kembali, mereka masih percaya pada Jesus dan Muhammad.
Dan apa yang mereka ketahui, agama telah merasuki.
Football is my religion.


Atas nama agama mereka berperang. Sangkur telanjang. Darah cawan anyir. Sebelum mengering, gumpalan otak menggelinding jatuh.
Halal hukumnya teriak mereka. Genderang perang bertalu dari tulang tulang putih. Mesjid dan gereja hangus. Dari corong-corongnya kumandang magis berkata :
"Tuhan harus dibela".


Shit! Sejak kapan Tuhan harus dibela. Ia sudah besar tanpa dibela. Jubahnya tetap putih tanpa dicuci. Tak layak nirwana bagi pembunuh.
Dengus mereka cemari keabadian. Suatu saat Surga pasti akan dikudeta bila mereka menjadi penghuninya.
Kaum Marxis dan anjing anjingnya tertawa. Sudah dinubuatkan nabi, agama adalah candu. Itu bukan asap cerutu. itu sudah jadi sejarah.
Agama dan organisasinya adalah manusia. Tak ubahnya partai, negara dan parlementer. Pengikut tetap jadi komoditas.
Humanis milik kaum atheis. Moralis milik manusia-manusia purba.


Asap hitam tak kan lepas dari langit. Bila dendam masih ada di manusia. Sudah saatnya tingkap langit terbuka dan Tuhan datang sebagai manusia.
Untuk hentikan perang. Hentikan dendam. Jika ia datang sebagai mimpi dan wahyu, akan ada manipulasi. Dan belum tentu semua menerima, di ketidak percayaan hal yang biasa.
Tetapi bila Ia datang sebagai manusia, akan menjadi siapa?
Yusuf Kalla atau Megawati?
Atau menjadi aku saja.
Karena aku tak pernah percaya Jesus dan Muhammad. Mereka hanya pesuruh MU.
Aku hanya percaya Engkau, ya Tuhanku. Dengan kuasa Mu, aku kan dapat hentikan perang, bersihkan dendam, sembuhkan yang sakit, hidupkan yang mati, bangunkan.....



posted by ang 2:17 AM
Wednesday, July 10, 2002
What's wrong with this room?
posted by yura 3:56 AM
Tuesday, July 09, 2002
gue cabut
posted by ang 11:07 PM

Yura, kamu itu kan aktifis partai keadilan, jadi yang adil dong bagi2 cinta, termasuk ke Komet.
Komet tuh lagi butuh belaian kamu. Terus Kalo Bikin gosip yang bener ya....

Buat mas wahyu dhyat, kan gak blog ini bebas dari hal2 tidak senonoh, jadi jangan sampai ada kata-kata (walaupun itu kepeleset) yang tidak terkon......

Sebagai seorang yang mumpuni dalam hal per'cewek'an, saya sangat menyesal dengan sikap dan kata-kata dek Yura, dek Bagja dan dek Wahyu dhyat. Kusus untuk nak Komet nanti saya ajarin dech kamu....

Anggoro, kamu udah punya calon istri belum ?????


posted by wahyu 9:22 PM

naluri seksual Bagja belakangan agak tidak terkontol 'eh terkontrol. Ada apa 'Ja?
posted by wahyu.dhyatmika 10:06 AM

Betul itu, Bagja benar2 melecehkan perempuan. Tolong itu kata-katanya dijaga. Ingat pesan di sisi kiri blogger kita yang berbunyi : "blog ini bebas untuk siapa saja, untuk berdiskusi, berdialog, dan menumpah pikiran. asal tidak melakukan hal tak senonoh. posting yang melanggar dihapus!" (catatan : tanda seru di akhir kalimat adalah tambahan dari penulis --red)
posted by wahyu.dhyatmika 9:07 AM

NO COMMENT


Pertanyaan menjebak ini. Apakah ini juga bukan pertanyaan mengina kaumperempuan?


Tolong klarifikasi segera tuduhan saya ini Mr Bags.....

posted by yura 7:05 AM


Sebagai seorang aktivis partai keadilan (ini menurut seorang rekan di TNR), saya meragukan jika Komet pernah dilukai hatinya oleh perempuan di TNR. Yang ada malah bisa sebaliknya. Justru saya memiliki kecurigaan bahwa Komet ini sedang diincar oleh seorang perempuan di TNR.Masih agak gelap memang soal kesahihan kabar ini,tapi sepertinya perhatian si ceweksudah sangat mengganggu Komet sehingga ia ingin menumpahkan onaninya di ruangan ini.


AyoMet,ditunggu klarifikasinya.

posted by yura 4:50 AM


Wah, kalau Rieke masuk TNR, kita bisa onani beneran, Yur. Tapi lu dapat info dari mana tuh?

Oke deh. Sebagai pelaku, Yura atau Komet mungkin sulit memulai. Baiknya begini sajah. Mulailah bercerita dari pertanyaan ini: Siapa perempuan TEMPO yang enak dilihat, didengar, dijamah dan dicumbu--setidaknya dalam angan-angan dulu (Ini kan Onani). Siapakah yang paling tidak enak dilihat, didengar, dijamah, Dll. Atau siapa yang ingin kau lihat gelinjangannya?
posted by mr 4:49 AM


ehm...ehm....


bicara soal perempuan dikantor, ibaratnya membicarakan soal seks. Karena kantor dan seks itu setali dua uang. Makanya tuntutlah kantoruntukmemfasilitasi seks....Lho.....kok...


Tapi gue dapat kabar-kabur, tau Rieke Dyah pitaloka, yang mengaku aktivis mahasiswa itu 'kan?Masa ada yang bilang dia akan masuk Tempo News Room,dalamwaktu yang sesingkat-singkatnya. Informasi ini sangat diragukan kebenarannya karena bukan dari bisikan BHM :-)

posted by yura 4:33 AM


Saya setuju Komet. Ngomonging perempuan kayaknya lebih asyik. Hitung-hitung Onani Otak boleh juga. Buat Yura, tentu, ini suatu jalan keluar. Tapi, empat bulan kerja bareng polisi, naluri reserse saya bilang, ada yang aneh dengan usulan Komet. Pertanyaanya, jika saya sebagai penyidik, apakah Komet pernah disakiti perempuan TEMPO, sehingga ingin onani di sini? Nah, kalau iya, kita-kita siap mendengarkan.

Jadi, soal perempuan, baiknya kita mulai dari seseorang yang pernah menyakiti hati KOMET. Bila perlu kita balas dia. Naluri laki-laki saya bilang, perempuan yang sudah menyakiti KOMET tak bermoral. Moral? Ah, jangan ngomongin yang satu ini. Ayo, Met, perempuan mana yang kau taksir???


bh

posted by mr 4:30 AM

Monday, July 08, 2002
gimana, ya?
posted by Komet 10:06 PM

komet, gimana kalau dibalik. buat aja situs khusus Tempo, karena sudah telanjur ada orang non tempo. gimana saudara komet bersedia membuatnya ?
posted by ang 8:48 PM

anggoro, kamu bilang, ini blogger tidak hanya orang tempo yang masuk. tapi kenyataannya, masalah yang ditulis selalu tentang tempo. nah, aku usul, gimana kalau blogger ini untuk anak tempo saja, dan kita buat blogger lain untuk umum. piye?
posted by Komet 8:07 PM

politik? waduh, itu sekarang lagi jadi kerjaannya komang. lihat produktifitasnya. ruarrrr biasa. tapi, mumpung lagi pada ngomongin perempuan, bagaimana kalau kita ngobrolin perempuan-perempuan yang ada di kantor? bagaimana, yur?

ini bukan brain washing room. tapi onani otak. tumpahkan saja yang tidak ditulis di tempo disini. makanya, anggoro, gak masalah bila suatu ketika obrolannya membosankan. karena kita gak suka. dan gak masalah buat protes jika keberatan. makanya usul omongan yang lain. bagaimana dengan perempuan-perempuan itu? ha .. ha ..

posted by Komet 7:50 PM

mengapa tema yang tersaji selalu yang memuakkan ? apa ini sudah menjadi mimpi buruk kalian ? mungkin Uda Yura tadi malam habis mimpi ketemu Akbar Tandjung berciuman dengan Megawati ya ?

Aku tak tahu apa yang perlu dikomentari, karena menurutku, teori politik itu gak ada. Yang bisa komentari cuma pertanyaan Yura, adakah perempuan di blog ini ? jawabnya, "anggap aja aku perempuan ;)" (sambil mengedipkan mata).

posted by ang 7:26 PM

Yura yang sedang muak,
Kadang aku juga berpikir seperti itu, dan selalu logika yang paling masuk akal adalah; "that's politic! so what?"
Apakah politik memang selalu kotor? Itu yang sampai saat ini tak bisa kutemukan jawabannya....

posted by wahyu.dhyatmika 10:24 AM

Yura, lu kok tiba-tiba doyan perempuan? hehehehe.....
posted by wahyu.dhyatmika 10:13 AM

Kok gue lagi doyan nulis ya????


Gue Minggu kemarin baca buku di Gramedia (Gue baca buku hampir setengahnya...hehehe...gratis aja). Gue baca buku tulisan Hermawan Sulistyo soal Lawan!!!!!. Dia menceritakan secara mendetail bagaimana hari-harinya di jalanan saat ibu pertiwi tengah hamil tua (menjelang Mei 1998). Gue awalnya menaruh sedikit respek padanya yang tetap kritis dan memperhatakannya independensinya sebagai seorang akademisi. Memang kadang dia berpihak pada satu golongan, tapi jelas berlandaskan keilmuannya. Tidak membuta dan menghambala. Dan ketika golongan itu menurutnya tidak sesuai dengan pemikiran dia, akan dia kritik dan serang juga. (Mana aja sih orang yang tak berpihak).


Tapi saya jadi mempertanyakan buat apa dia nulis itu dan menggembor-gemborkan peran dia menggubyah2 rejim Soeharto. Apakah peran dan kepahlawanan itu perlu ditulis buku dan dibaca orang segala? Apakah tidak lebih baik orang saja yang mencatat atau membuatkan buku tentangnya? Apa karena dia tidak dapat peran sekarang dalam ludruk republik ini?


Hari-hari ini memang sulit menemukan niat tulis di hati tokoh-tokoh republik ini.


Udah ah....Entar gue onani sendiri dengan pemikiran dan tulisan gue.


Tabik!

posted by yura 10:04 AM


Ank....


Ruang kendali bebas sensor dan tidak ada intel aparat 'kan?


Juga tidak ada cuci otak 'kan? Karena gue agak ngeri aja dengan namanya....Seperti brain wash room aja.....


Tapi ada perempuannya nggak? :-)

posted by yura 9:56 AM


Topik bagaimana kalau kita mengulas soal.....


Kenajisan dunia perpolitikan di Indonesia


Sebagai pengantar mari kita soroti perkembangan yang terjadi belakangan ini. Para politikus yang bersarang di Senayan atau yang belum dapat kursi empuk, kali ini sudah terang2an menunjukkan muka serigalanya. Mereka tidak malu-malu lagi untuk mengatakan bahwa politik adalah sebuah game dan masa bodoh dengan para pemilih mereka.


Ancang-ancang sudah disiapkan untuk menyambut tahun 2004 dengan melakukan berbagai move politik. Memang tidak ada teman atau musuh abadi dalam dunia politik. Mereka sibuk mengira-kira berapa jatah kue yang mereka dapatkan pada pemilu mendatang. Mungkin dalam kamusnya Gramsci ini sah-sah saja karena politik adalah alat untuk meraih kekuasan.


Poin dari pengantar saya ini, apakah tidak ada hati nurani dari para politikus itu untuk memikirkan nasib bangsa yang sudah di ambang jurang ini? Tidakkah mereka risih dan menyisakan secuil di hati mereka sebuah kata KEPRIHATINAN.


Saya mau bertanya pada hadirin yang ada di ruang maya ini semua. Adakah politik yang bisa berjalanan seiring antara meraih kekuasaan dengan memikirkan nasib rakyat? Saya kok pesimis, karena toh politikus yang masih menyisakan hati nuraninya untuk rakyat seperti Sophan Sophiaan, toh akhirnya sudah eneg dan akhirnya harus 'menyisi'. Bagaimana kabar dia sekarang? Apakah dia sudah frustasi dan kemudian masa bodoh dengan hati nuraninya?

Tabik

posted by yura 9:52 AM





blog TOELIS, diisi oleh beberapa manusia. jika berminat untuk ikut menggunjingkan, menumpahkan, membumikan, atau mengumpatkan apa saja silakan kirim email ke anfus@frogshit.com dengan subject: ruang tulis